Internet dan New Media

Selasa, 20 Maret 2012

pengertian kasih sayang


BAB 2 :  MANUSIA DAN CINTA KASIH
PENGERTIAN KASIH SAYANG
OLEH : KHAIRUNNISA




2.1 LANDASAN TEORI
Kasih sayang adalah sebuah perasaan yang indah yang tulus hadir dari dalam hati dan mengandung sebuah keinginan untuk memberi, mengasihi, menyayangi dan membahagiakan. Kasih sayang dapat diberikan kepada siapa saja yang kita kasihi seperti pasangan, orang tua, saudara, sahabat, dan lain-lain. Kasih sayang akan muncul ketika ada perasaan simpatik dan iba dari dalam hati kepada seseorang yang dikasihi, namun kemunculan kasih sayang sangat alamiah dan tidak bisa dibuat-buat atau direkayasa.
Makna Kasih Sayang
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apamakna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya. 
Kekuatan Dari Kasih dan Sayang
Kasih, sayang dan cinta. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kita semua. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman. Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain, meski dia punya perbedaan dengan kita.
Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. 
Menciptakan Rasa Kasih dan Sayang Dalam Keluarga
Agar di dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain.Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan anaknya, kemudian bapak mencurahkan semua perhatian pada istri dan keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan rasa cinta dan hormatnya pada kedua orang tuanya.
Hal ini akan menyuburkan perasaan saling terikat antara satu dan yang lain dan menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Apa yang menjadi kesedihan bagi salah satu anggota keluarga, maka akan menjadi kesedihan bagi semuanya. Demikian pula bila ada yang mendapat kebahagiaan, maka semua bisa ikut merasakan kebahagian yang menjadi milik bersama itu.
Ini semua bisa terlaksana bila setiap anggota keluarga, terutama pihak orang tua bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anaknya. Karena sang anak sejak dia lahir selalu ikut orang tua, maka secara mental dia juga menjadikan orang tuanya sebagai panutan dalam menjalani hidupnya.
Orang tua yang baik dan mengerti akan makna kasih sayang pasti akan mengajari anaknya tentang bagaimana cara mengasihi dan menghormati anggota keluarganya dan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dan yang tidak kalah penting adalah juga selalu berusaha menghilangkan rasa benci dan dendam bila terjadi permasalahan di antara mereka.
Hidup akan terasa indah bila kita selalu diliputi dengan saling mencinta, saling memberi kasih dan saling menyayangi tanpa memandang perbedaan baik itu warna kulit, agama, kehidupan sosial, ekonomi dan lain-lain.
2.2 ARTIKEL
Kasih Sejati Seorang Ibu
Penulis : Andrie Wongso
Di sebuah rumah sakit bersalin, seorang ibu baru saja melahirkan jabang bayinya. "Bisa saya melihat bayi saya?" pinta ibu yang baru melahirkan itu penuh rona kebahagiaan di wajahnya. Namun, ketika gendongan berpindah tangan dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki mungil itu, si ibu terlihat menahan napasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit, tak tega melihat perubahan wajah si ibu. Bayi yang digendongnya ternyata dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Meski terlihat sedikit kaget, si ibu tetap menimang bayinya dengan penuh kasih sayang.
Waktu membuktikan, bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari, anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan si ibu sambil menangis. Ibu itu pun ikut berurai air mata. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Sambil terisak, anak itu bercerita, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh." 

Begitulah, meski tumbuh dengan kekurangan, anak lelaki itu kini telah dewasa. Dengan kasih sayang dan dorongan semangat orangtuanya, meski punya kekurangan, ia tumbuh sebagai pemuda tampan yang cerdas. Rupanya, ia pun pandai bergaul sehingga disukai teman-teman sekolahnya. Ia pun mengembangkan bakat di bidang musik dan menulis. Akhirnya, ia tumbuh menjadi remaja pria yang disegani karena kepandaiannya bermusik.

Suatu hari, ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuk putra Bapak. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Maka, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya kepada anak mereka.

Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelaki itu, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia," kata si ayah.
Operasi berjalan dengan sukses. Ia pun seperti terlahir kembali. Wajahnya yang tampan, ditambah kini ia sudah punya daun telinga, membuat ia semakin terlihat menawan. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.
Beberapa waktu kemudian, ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia lantas menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya."
Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari, tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga tersebut. Pada hari itu, ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, si ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku. Sang ayah lantas menyibaknya sehingga sesuatu yang mengejutkan si anak lelaki terjadi. Ternyata, si ibu tidak memiliki telinga.
"Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik si ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya, ‘kan?"
Melihat kenyataan bahwa telinga ibunya yang diberikan pada si anak, meledaklah tangisnya. Ia merasakan bahwa cinta sejati ibunya yang telah membuat ia bisa seperti saat ini.




2.3 PENDAPAT
Dari cerita diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kasih sayang orangtua terutama ibu, sangat amatlah besar dan tak terbatas. Disaat semua orang menjauhi kita, menghina, bahkan mengaibaikan permintaan tolong kita. Hanya ibu yang bisa berada di sisi kita tanpa syarat atau imbalan apapun.
Bisa dibayangkan saat kita masih bayi kita hanya bisa menangis setiap hari dan dengan segenap kesabaran dan kasih sayang ibu mengurus kita.  Saat kita sangat butuh bantuannya ibu selalu bersedia menolong kita. Tapi saat kita mulai dewasa, kita terkadang mengacuhkannya, mengabaikan perasaannya, Perasaaan orang yang telah melakukan segalanya untuk kita.
Saya juga teringat perkataan kakek saya dahulu. “Jika ada anak yang tercebur ke sumur. Maka saat itu juga ibunya akan masuk ke dalam sumur. Tapi jika seorang ibu yang tercebur ke sumur. Anaknya itu butuh waktu untuk menolong ibunya.”
Perkataan kakek saya itu benar. Ibu tidak perduli apakah dia bisa selamat atau tidak, bisa berenang atau tidak. Satu satunya yang ia fikirkan hanyalah ingin menyelamatkan anaknya.
Kasih sayang yang tak terbatas itu apa kita bisa balas? Apa kita yakin tak akan menyakiti hatinya? Apa pernah kita merasa kurang beruntung dilahirkan menjadi anaknya? Jika begitu  diri kita sangatlah picik.
Seorang ibu akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anaknya. Meski harus nyawanya sekalipun. Mungkin kita pernah berfikir untuk menentang keputusannya? Apa kita tak memikirkan perasaannya?
Selain kasih sayang seorang ibu apa yang bisa kita banggakan? Diri kita? Kesalahan diri kita adalah tak pernah mementingkan perasaanya diatas kepentingan yang lain. Tapi seorang ibu akan mementingkan segala kepentingan anaknya, perasaan anaknya, diatas apapun di dunia ini.
Tak ada anak yang dapat membalas kasih sayang seorang ibu sama seperti ibu memberikan kasih sayang untuk anaknya. Jika sang ibu bisa memberikan kasih sayangnya sepenuh hati kepada kita, apa tidak bisa kita melakukan hal yang sama? Tentu, jika kita berusaha.   





Tidak ada komentar: