Internet dan New Media

Senin, 22 Desember 2014

Studi Kasus Peluang Usaha Bidang IT

Peluang Usaha Bidang IT


Technopreneurship merupakan sebuah istilah wirausaha yang dikhususkan bagi wirausahawan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Bill Gates (Microsoft), Steve Jobs (Apple), Sergey Brin & Larry Page (Google), Mark Zuckenberg (Facebook), Jack Dorsey (Twitter), serta Kevin Systorm (Instagram) ialah beberapa contoh wirausahawan yang bergerak di dunia teknologi informasi.
A.     Proses mencari informasi peluang usaha

Informasi sangat penting dalam mencari peluang-peluang yang ingin kita ketahui sebagai wahana keterbukaan kita kepada bermacam-macam berita yang ada di lingkungan kita. Banyak informasi yang sering terabaikan, hal ini disebabkan oleh kekurangmampuan kita dalam mengenali dan menggali peluang-peluang yang ada. Banyak sumber untuk memperoleh informasi, dari mulai media cetak sampai pada media elektronik. Semakin lengkap sumber-sumber informasi yang ada tentu semakin mempermudah kita untuk memperoleh informasi mengenai peluang berbisnis. 

B.     Tahapan pengembangan usaha
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan usaha yaitu :
Ide Usaha
Kelayakan (business plan)
Implementasi (business process)
Prestasi

C.     Sumber ide usaha
Ide usaha dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya :
Berdasarkan hobi
Berdasarkan keahlian ( contoh : latar belakang pendidikan)
Merupakan usaha warisan
Membuat inovasi baru
Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
D.     Faktor utama sebelum memulai usaha
Terdapat beberapa faktor utama yang harus dipertimbangkan sebelum memulai usaha , yaitu :
Faktor kelayakan pasar
Faktor kesukaan
Faktor keahlian atau familiaritas
Faktor dana
Faktor bahan baku
Faktor sumber daya manusia dan teknologi
Faktor kepribadian

E.      Perkembangan bisnis TI dunia

Mungkin setiap orang saat ini sangat bergantung sekali kepada komputer, keberadaan komputer saat ini bukan lagi merupakan barang mewah, Alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.


Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK.

Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, wanita pun begitu, sekarang, tidak sedikit negara yang menyerahkan teknologi informasi dan komunikasi kepada wanita, wanita dinilai lebih cekatan dalam mengembagkan bisnis di bidang TIK.
Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan di masa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
TIK pun sekarang digunakan di bidang ekonomi, upaya keras dari pemerintah untuk membangun sarana dan fasilitas teknologi informasi dan telekomunikasi di Indonesia bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan interakasi ekonomi-sosial masyarakat dan sektor produksi. Oleh sebab itu pemerintah berupaya keras untuk memperluas jangkauan layanan telekomunikasi sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Instrumen yang digunakan selama ini adalah melalui badan usaha operator telekomunikasi yang melakukan usaha/bisnis layanan telekomunikasi melalui layanan fixed line, seluler, atau satelit. Secara teknis cara ini telah berhasil membuat fasilitas telekomunikasi menjangkau seluruh wilayah geografis Indonesia (dari Sabang sampai Merauke). Namun keterjangkauan teknis-geografis ini tidak membuat sistem telekomunikasi terjangkau bagi masyarakat, yang merupakan sasaran utama.
didalam perkembangan bisnis di dunia it sendiri terdapat jenis dan tipe bisnis Terdapat 2 macam bisnis informatika yaitu produk dan jasa.
1. Produk
Hardware / Perangkat Keras
Software / Perangkat Lunak
2. Jasa
Aplikasi
e-commerce
Infrastruktur informasi dan komputer
Software
Adalah bisnis yang melakukan pejualan terhadap software/perangkat lunak. Biasanya menerima pemesanan software sesuai kebutuhan perusahaan yang membutuhkan.
Infrastruktur
Adalah bisnis Informatika yang menyediakan sebuah layanan informasi dan komputer, seperti Internet Service Provider, Jaringan Komputer, dll.
E-commerce
Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan professional.
E-commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif :
Komunikasi : pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui jaringan computer atau sarana electronic lainnya.
Perdagangan : penyediaan sarana untuk membeli dan menjual produk, jasa, dan informasi untuk internet atau fasilitas online lainnnya.
Proses Bisnis : menjalankan proses bisnis secara elektronik melalui jaringan elektronik, menggantikan proses bisnis dengan informas
Layanan : cara bagi pemerintah, perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan bagi konsumen.


STUDI KASUS
:: Membangun Channel Ciptakan Top Brand ::

Sejak Steve Jobs kembali menjadi CEO Apple di tahun 1997 setelah didepak tahun 1985, berbagai produk inovatif sudah dia luncurkan. I-pod, I-phone dan I-pad adalah produk-produk fenomenal dimana pelanggan mau mengantri untuk membeli. Ini yang kemudian membuat harga saham Apple naik lebih dari 100 kali lipat selama 10 tahun terakhir ini. Prestasi gemilang dari Apple ini, bukan hanya terbatas dari inovasi produknya tetapi juga merambah ke pengembangan bisnis dan layanan.

Apple telah berhasil mengembangkan jaringan ritelnya di seluruh dunia. Steve Jobs menyadari bahwa semua produk-produk teknologi tinggi sudah mengalami perubahan, yang semula adalah alat untuk produktivitas kemudian menjadi alat untuk mencari pengalaman. Diluncurkan pada tahun 2001, kemudian berkembang sangat pesat hingga tahun 2010. Kontribusi terhadap total revenue dari Apple Retail Store ini mencapai 20% terhadap penjulalan dan sekitar 25% terhadap laba perusahaan. Apple Retail Store ini juga terbukti mendongkrak pangsa pasar Apple dan sekaligus juga memperkuat merek Apple agar menancap kuat dalam benak pelanggannya.

Apple Retail Store memulai konsep dengan memberikan pengalaman. Ini berbeda dengan produk-produk elektronik lainnya yang cenderung mementingkan penampilan produk. Pelanggan dibiarkan untuk mencoba dan bahkan melakukan berbagai aktifitas seperti men-download lagu atau memindahkan foto. Salah satu konsep yang terkenal dari Apple Store ini adalah Genius Bar yaitu bagian dari retailnya yang dijadikan sebagai proses pembelajaran bagi para pelanggannya. Saya sempat melakukan observasi pojok Genius Bar di Apple Store di Amerika maupun di Eropa selama beberapa tahun terakhir ini. Genius Bar ini memang salah satu daya tarik dan sekaligus memberikan keunikan yang membedakan dengan toko-toko elektronik dari merek-merek global lainnya. Di Indonesia, Genius Bar ini sering tidak terlihat. Mungkin karena pelanggan di Indonesia yang dianggap belum siap. Pelanggan di Indonesia cenderung membeli produk-produk Apple untuk mengejar gengsi dan bukan sungguh-sungguh ingin belajar fitur-fitur produk untuk digunakan.

Merek dan Saluran Distribusi
Saya cukup yakin, data Top Brand yang sudah mencapai 10 tahun, adalah sebuah data survei yang luar biasa berharganya. Setiap tahun, lebih dari 500 merek yang disajikan sebagai obyek untuk dievaluasi. Walaupun hanya 3 parameter besar yang diukur, yaitu Top of Mind yang mengukur kekuatan merek dalam benak konsumen, Market Share yang mengukur kinerja merek di pasar, dan Commitment/Loyalty Share yang merefleksikan kekuatan merek di masa mendatang, data-data longitudinal ini memberikan masukan yang sangat berharga. Pada tahun yang lalu, sebanyak lebih dari 20 artikel sudah pernah saya tulis di harian Bisnis Indonesia sebagai ulasan awal bagaimana hasil survei ini memberikan insight mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan membangun merek di pasar Indonesia.
Cerita Apple Retail Store ini saya angkat untuk menunjukkan pergeseran strategi dalam membangun merek. Saluran distribusi seperti ritel, ternyata memang memiliki peran yang penting dalam membangun. Memang, dampaknya relatif pelan dibandingkan dengan iklan-iklan konvensional terutama iklan televisi. Dalam jangka panjang, pembentukan merek melalui saluran distribusi akan semakin penting baik dari segi efisiensi maupun efektifitasnya.


ANALISIS KASUS & PERAN APPLE INC

Apple, Inc. (sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi komputer. Apple membantu bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun1970-an dengan produknya Apple II dan memajukannya sejak tahun1980-an hingga sekarang dengan Macintosh. Apple terkenal akan perangkat keras ciptaannya, seperti iMacMacbook, perangkatpemutar lagu iPod, dan telepon genggam iPhone. Beberapa perangkat lunak ciptaanya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Prodan pemutar lagu iTunes yang sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online. Dari sebuah perusahaan kecil yang sederhana, Apple bermetamorfosa menjadi salah satu perusahaan elektronik terbesar yang mempekerjakan hampir 50.000 pekerja tetap dengan mencetak pendapatan tahunan pada 2010 yang lalu sebesar, 65,23 Milyar US Dollar.
Banyak strategi dan aktivitas marketing yang dapat menciptakan kekuatan merek. Berbagai teori maupun buku yang membahas tentang strategi membangun merek bisa dengan mudah kita dapatkan. Tinggal kemampuan marketer saja bagaimana menjalankan strategi tersebut untuk menciptakan merek yang kuat. Salah satu strategi yang mungkin bisa membantu marketer dalam membangun merek adalah melalui saluran distribusi atau channel. Strategi ini terbukti mampu mengangkat Apple sebagai merek top di dunia.
Siapa yang tak kenal Apple. Merek ini begitu populer, tidak hanya di luar, tetapi juga di dalam negeri. Apple telah menjadi trendsetter bagi merek-merek lainnya. Ambil contoh saja iPad yang kemudian membuat produk-produk sejenis dari Cina maupun rakitan dalam negeri pun berhamburan di pasar Indonesia. Produk-produk Apple memang begitu fenomenal, sehingga orang rela mengantri untuk mendapatkan produknya. Ini yang kemudian membuat harga saham Apple naik lebih dari 100 kali lipat selama 10 tahun terakhir ini. Prestasi gemilang dari Apple ini bukan hanya terbatas dari inovasi produk, tetapi juga merambah ke pengembangan bisnis dan layanan.
Prestasi gemilang yang diraih Apple, selain inovasinya yang dapat menjadikan mereka sebagai market driven, juga kemampuannya dalam membangun jaringan ritel di seluruh dunia. Lewat Apple Store yang diluncurkan pada tahun 2001 lalu, Apple tidak saja menjajakan produk-produknya, tetapi juga menawarkan sebuah pengalaman bagi pelanggannya. Kontribusi terhadap total revenue dari Apple Store ini mencapai 20% terhadap penjualan dan sekitar 25% terhadap laba perusahaan. Apple Store ini juga terbukti mendongkrak pangsa pasar Apple dan sekaligus juga memperkuat merek Apple agar menancap kuat dalam benak pelanggannya.
Dalam kasus ini, Apple memandang pentingnya saluran distribusi dalam mempengaruhi kekuatan merek. Sebagian besar produsen tidak langsung menjual produknya ke konsumen. Mereka menggunakan perantara. Alasan yang melatarbelakangi digunakannya perantara yaitu: (1) banyak produsen kekurangan sumber daya finansial untuk menjalankan pemasaran langsung (2) dalam beberapa kasus pemasaran langsung memang tidak layak (3) produsen adakalanya sering mendapat pengembalian yang lebih besar atas produk yang dijual sendiri.

Distribusi merupakan bagian dari proses pertukaran dalam pemasaran dan melibatkan perpindahan secara fisik atas barang dan jasa dari produsen ke konsumen serta melibatkan perantara yang memiliki peran penting dalam rantai saluran. Melalui kegiatan distribusi, akan terjalin ikatan antara suplier, perantara, dan pelanggan.
Setiap produk tentunya memiliki cara tersendiri untuk pengadaan, penjualan, dan pembayarannya. M asalah yang krusial bagi perusahaan adalah melayani keinginan end-users atau konsumen akhir. Karena perusahaan harus tahu apa yang ingin dibeli oleh konsumen (end-users) dan bagaimana konsumen (end-users) dapat membeli kebutuhan tersebut. End-users yang berbeda tentunya memiliki keinginan yang berbeda, dimana ini merupakan peluang bagi perusahaan untuk dapat menciptakan kebutuhan bisnis baru.End-users lebih memilih saluran distribusi yang memberikan service output yang paling tinggiDalam memberikan service output terhadap end-usernya, Apple menggunakan jenis service output yaitu Customer Service dan Information Provision. Karena Apple mengacu pada semua aspek kemudahan dalam proses belanja dan pembelian bagiend-users, baik dalam interaksi antar perusahaan atau retail. Kegiatan ini harus sensitif pada end-users yang menjadi target dari perusahaan Apple sendiri. Selain itu Apple juga mengacu pada pembelajaran end-users terhadap atribut atau kemampuan penggunaan produk, atau layanan sebelum dan setelah pembelian. Diyakini kegiatan ini merupakan aktivitas yang krusial dalam service output bagi pelanggan.
Apple Inc. menggunakan jenis saluran distribusi intensif. Dimana produk mereka dapat dibeli melalui berbagai macam outlet yang memungkinkan dalam sebuah area pemasaran. Dengan adanya apple retail store, hal ini menunjukkan pergeseran strategi dalam membangujn merek. Saluran distribusi seperti ritel, ternyata memiliki peran yang penting  dalam membangun. Walaupun dampaknya relative pelan dibandingkan dengan iklan-iklan konvensional terutama iklan televisi. Dalam jangka panjang, pembentukan merek melalui saluran distribusi akan semakin penting baik dari segi efisiensi maupun efektifitasnya. Karena di sini, konsumen bisa mencoba produk yang mereka inginkan. Jadi tidak hanya kemasan luarnya saja yang menawan namun konsumen juga dapat menilai bagaimana kualitas dari produk tersebut. Adanya channel-channel ini menjadikan end-user lebih mudah dalam mendapatkan produk yang mereka cari. Channel akan membantu menciptakan top of mind, satu di antara tiga dimensi yang diukur dalam Top Brand Index. Selain sebagai saluran komunikasi, channel juga mampu menyediakan pengalaman pelanggan, terutama bila sudah masuk ke sektor ritel. Dan ini sangat penting dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Loyalitas merek adalah dimensi kedua dari pengukuran Top Brand Index. Karena pengalaman perusahaan distribusi berdampak kuat pada persepsi keseluruhan dari end-users terhadap brand image dan kepuasannya terhadap suatu merek.
Semakin intensif sifat distribusi sebuah merek, maka perusahaan semakin lemah untuk mempengaruhi bagaimana anggota channel melakukan kegiatan marketingnya. Untuk mengontrol kinerja anggota channel, produser harus melakukan konsolidasi yang baik untuk semua anggota channelnya, semampu yang dapat dilakukan oleh produser. Mungkin menurut saya Apple memang cocok menggunakan saluran distribusi intensif, hal ini disebabkan karena konsumen akan lebih mudah dalam mendapatkan produk dengan merek yang mereka inginkan, selain itu semakin intensif distribusi suatu perusahaan,maka produk dengan merek yang mereka tawarkan akan cepat laku di pasaran.
Apple Inc. juga sudah membuktikan bahwa dengan mengembangkan saluran distribusi yang ada dan terus berinovasi terhadap produknya membuat merek mereka mampu mengalahkan pesaing-pesaing dalam usaha sejenis. Misalnya saja, Genius Bar  yang dimiliki oleh Apple memang salah satu daya tarik tersendiri bagi para konsumen dan sekaligus memberikan keunikan yang membedakan dengan toko-toko elektronik dari merek-merek global lainnya. Hal ini merupakan aset penting dalam seluruh strategi positioning dan pemasaran perusahaan, khususnya sebagai pembeda dengan pesaing-pesaingnya yang kini kian gencar menawarkan produk-produk baru yang serupa dengan merek Apple.
Kinerja saluran distribusi yang baik juga sudah dibuktikan Apple dengan  meningkatnya profit perusahaan, hal ini dapat dilihat dari sisi jumlah penjualan, dan berkurangnya biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas saluran distribusi. Ini terbukti dengan adanya Apple Store yang tersebar di seluruh dunia. Kontribusi terhadap total revenue dari Apple Store ini mencapai 20% terhadap penjualan dan sekitar 25% terhadap laba perusahaan. Apple Store ini juga terbukti mendongkrak pangsa pasar Apple dan sekaligus juga memperkuat merek Apple agar menancap kuat dalam benak pelanggannya. Hal ini membuktikan Apple mampu unggul dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang kian merajarela.
Oleh karena itu, dengan melihat pentingnya channel/salura distribusi ini, CMO dan CEO dituntut dalam tugasnya untuk lebih kreatif dalam menciptakan channel-channel baru. Pada saat bersamaan, channel yang sudah ada harus bisa lebih dioptimalkan lagi. Channel-channel yang dahulu hanya merupakan saluran untuk menjual, hari ini harus ikut berperan dalam membangun merek yang kuat. Karena dengan terbangunnya merek yang kuat, akan lebih mudah untuk ditanamkan dalam benak konsumen. Sehingga muncul hasrat untuk mencoba bahkan membeli merek tersebut. Apabila konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarkan karena konsumen merasa keinginan dan kebutuhannya akan produk tersebut dapat terpenuhi oleh merek ini, maka akan timbul pembelian ulang. Dan apabila terjadi pembelian ulang akan merek ini, maka akan tercipta loyalitas konsumen terhadap merek ini. Diharapkan Apple akan terus mengembangkan saluran distribusinya/channel-channelnya ke daerah-daerah yang mungkin belum pernah mereka jangkau, dengan harapan agar merek mereka lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas. Namun juga tetap berinovasi terhadap produknya. Karena tidak dipungkiri bahwa inovasi dari Apple terus ditunggu-tunggu oleh para pecinta teknologi yang modern.

Sumber:
http://lichamaricha.wordpress.com/2012/01/28/tugas-mata-kuliah-manajemen-distribusi-analisis-kasus-saluran-distribusi-pada-apple-inc/


Tidak ada komentar: