Internet dan New Media

Kamis, 21 Juni 2012

IBD_BAB 8


IBD BAB 8  MANUSIA DAN KEGELISAHAN
INDIKATOR : SEBAB SEBAB ORANG GELISAH

OLEH : KHAIRUNNISA

VIII.a. Landasan Teori


A. PENGERTIAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar,cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak teteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain-lain.

Kegelisahan merupakan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupn ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi kerena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Sigmun Fred ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neoritik dan kecemasan moril.


B. SEBAB SEBAB ORANG LAIN GELISAH
Apabila kita kaji, seba-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik  ancaman dari  luar maupun dari dalam.


VII.b ARTIKEL

Sabtu, 16 Juni 2012 20:59 wib
0 0Email0 

(Siwa ikuti ujian SLC di Nepal (ekantipur.com))
Sindonews.com - Akibat gagal ujian akhir sekolah tingkat menengah atau School Leaving Certificate (SLC), enam siswa di Nepal nekad mengakhiri hidupnya dengan aksi bunuh diri.

Seperti diberitakan dalam Xinhua, Sabtu (16/6/2012) tiga orang gadis berusia (15), (16) dan (18 tahun) di Kathmandu berusaha mengakhir hidup dengan menenggak racun, seorang diantara mereka berhasil selamat karena pihak keluarga segera melarikan korban kerumah sakit.

Sementara itu, tiga orang gadis di Ibu Kota tewas akibat gantung diri hingga mati. Ujian akhir (SLC) sering disebut sebagai gerbang besi karena tingginya persentase ketidaklulusan siswa.

Tahun ini saja hanya 47,16 persen siswa yang lulus dari ujian SLC, tahun lalu jumlah siswa yang tewas jauh lebih sedikit 8,34 persen dari tahun lalu.

SLC adalah salah satu ujian penting dalam sistem ujian Nepal, ujian ini harus diikuti oleh setiap siswa yang akan menyelesaikan kelas tingkat  10, hingga akhirnya mereka diizinkan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

VII.c Analisa

Pada artikel diatas siswa-siswa diatas mengalami kecemasan atau kegelisahan yang sangat menghawatirkan . Kegelisahan yang mereka alami merupakan kecemasan kenyataaan (obyektif) . Kecemasan akan kenyataan bahwa mereka tidak lulus dalam ujian SLC. Kecemasan obyektif ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Mungkin mereka khawatir dengan respon lingkungan sekitar karena mereka tidak lulus. Yang kita ketahui bahwa di negara kita pun  jika seseorang tidak lulus dalam ujian mereka akan mendapatkan respon yang kurang mengenakan dari lingkungan sekitar. Begitu juga yang terjadi pada siswa-siswa di Nepal tersebut.  Dan akibat dari respon yang kurang mengenakan tersebut adalah rasa malu dan rendah diri. Rasa malu yang  mereka alami akibat ujian memang sangat menghawatirkan.  Mereka akan merasa terasingkan dari lingkungan.

Akibat yang lebih buruk lagi adalah rendah diri yang mereka alami. Mereka merasa, mereka telah gagal dalam menempuh ujian dan sudah pasti tidak akan berhasil dalam hal yang lain.  Padahal sebenarnya tidak begitu. Rasa kecemasa, kegelisahan, rendah diri dan malu akhirnya membuat mereka berbuat nekat yaitu bunuh diri.

Sebenarnya jika kita berfikir positif tentang kegagalan yang terjadi kita tidak akan mengalami akibat buruk yang separah itu. Kita sebagai manusia harus berfikir bahwa kegagalan yang kita terima adalah suatu kunci kita untuk mendapatkan keberhasilan. Setiap orang yang berhasil selalu menempuh kesulitan ataupun kegagalan sebelum mencapai kesuksesan pada akhirnya

Sifat optimis dan befikir positif akan menghindari diri kita akan kegelisahan dan kecemasan  yang terjadi pada kasus diatas. Selain itu pentingnya  pendidikan agama yang harus ditanamkan sedini mungkin. Jika semua sikap sikap tersebut sudah tertanamkan dalam diri kita. Hal yang buruk seperti siswa-siswa di Nepal tersebut tidak akan terjadi.
Daftar pustaka :
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab10-manusia_dan_kegelisahan.pdf
sindonews.com

Tidak ada komentar: